Senin, 18 November 2013

(Perilaku Konsumen) Sub Pokok Bahasan 4 :Evaluasi alternatif sebelum pembelian

  1. Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi, salah satu aktivitas dalam proses pengambilan keputusan konsumen, memegang peranan penting dalam memprediksi perilaku pembelian konsumen. Saat konsumen melakukan aktivitas ini, mereka sedang mempertimbangkan atribut-atribut yang terdapat pada satu produk dan menilai atribut mana yang lebih penting untuknya yang ia gunakan sebagai dasar keputusan memilih produk (Kotler,2005). 
Dalam memilih, konsumen harus mengetahui detail dari produk yang akan ia konsumsi. Selain karena keputusan yang diambil konsumen akan memberikan manfaat tertentu atas produk yang dipilih, konsumen juga akan mendapat kepuasan atas penggunaan produk tersebut.
 
2.   Menentukan Alternatif Pilihan
Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli mobil seorang konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria, keselamatan, kenyamanan, harga, merek, negara asal, dan juga spek hedonik seperti gengsi, kesenangan, status sosial, dsb. Beberapa kriteria yang umum adalah : 
  • Harga, harga menentukan pemilihan alternatif. Konsumen cenderung akan memilih harga yang murah untuk suatu produk yang telah ia ketahui spesifikasinya. Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitias produk maka harga merupakan indikator kualitas. Maka dari itu, harga suatu produk hendaknya disesuaikan dengan karakteristik produk.
  • Nama Merek, merek terbukti menjadi bagian penting dalam suatu produk. Nampaknya merek merupakan pengganti dari mutu dan spesifikasi produk. Ketika konsumen sulit menilai kriteria kualitas produk, kepercayaan pada merek lama yang sudah mempunyai reputasi baik akan mengurangi resiko kesalahan dalam mengambil keputusan pembelian.  
  • Negara Asal, Negara dimana suatu produk dihasilkan menjadi salah satu pertimbangan penting bagi konsumen. Negara asal sering mencitrakan kualitas produk. Konsumen mungkin sudah tidak meragukan lagi kualitas produk handphone dari Korea, produk elektronik dari Jepang, atau produk jam tangan buatan Swiss.

3.   Menaksir Alternatif Pilihan
Tahap dari proses keputusan pembelian, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen.
Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk.
Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. 
Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut.
Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda.
Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi.
Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian. Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalam memutuskan untuk membeli, terkadang konsumen menggunakan perhintungan dengan cermat, namun disisi lain terkadang konsumen hanya mengikuti intuisinya saja. Pemasar harus mempelajari dan memahami pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Jika mereka mampu memahami proses evaluasi yang terjadi, maka mereka dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan pembeli.
 
4. Menyeleksi aturan pengambilan keputusan
Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk. Pemasar dianggap berhasil jika pengaruh yang diberikan menghasilkan pembelian. Keputusan konsumen bukan hanya menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.
 
Sumber :
http://www.wattpad.com/4248605-pengertian-perilaku-konsumen-evaluasi-alternatif 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar